Si Peragu
Saat masih
kecil
Kita hanya
akan ditanya
Apa cita
dan mimpimu?
Dan tidak
dengan ragu mengatakannya
Namun
seiring waktu bertumbuh
Beranjak
dewasa adalah pilihan
Berbagai
tanya dan jawab
Akan hilir
mudik silih berganti
Apa cita
dan mimpimu?
Apa tujuan
hidupmu?
Apa
rencanamu ke depan?
Apa usahamu
tuk mewujudkan?
Kerap kali
jadi ajang tunjuk gigi
Bagi sang
pemimpi ulung
Ia lihai
pandai bersilat rencana
Usaha
disusun sesempurna rupa
Segala
bidak dipimpin gagah
Tangan
bersilang genggam asa
Ia menarik kagum
dan diandalkan
Berucap
bertindak bersahut tepuk
Lalu, bagaimana bagi si ragu?
Yang masih
takut tuk sekadar bermimpi
Beribu
tanya terkadang jadi beban
Kemana arah
tujuan masihlah samar
Kobar
semangat di tengah laut motivasi
Namun kala
berjejak hampir tersungkur
Memang
seperti tiada pondasi dan pijak
Seperti
jatuh yang enggan bangkit
Sendirian,
menanggung semua
Dan
berkali-kali ragu atas diri
Meliuk
meragu bergumam lagi
Apa tak apa
jika begini begitu?
Bagi jiwa
si ragu lagi penakut
Bermimpi
bukanlah hal yang mudah
Terbayang
akan hambat dan duka
Masih sibuk
menyimak tanpa praktek
Bahkan tak sadar
bahwa sungguh dia bisa
Namun
tertutupi pikirannya sendiri
Perlu
banyak tangan yang harus terjulur
Untuk
menyembuhkan kemampuannya
Harusnya niat
dan tekad tegak berdiri
Segera memulai
permainan sesungguhnya
Sudah banyak
pikir menyita waktu
Jalani sambil
belajar lagi dan lagi
Bilamana meragukan
diri sendiri
Lalu, siapa
yang hendak mempercayai?
Sedangkan
hidup terus berlari
Akankah terus
berdiam diri?
Jika terus-menerus meragukan hidup
Siapa yang
harus disalahkan atas segala?
Jalan
takdir yang sudah ditetapkan
Atau jalan
takdir yang tak bisa kau ubah?
0 Response to "Si Peragu"
Posting Komentar