MATAHARI

 


Adakah kau tahu?
Langit di atas membiru
Awan mengembang tanpa kelabu
 
Tapi ia datang mendekat
Angin bertiup tanpa terlihat
Tapi mengundang awan hitam pekat
 
Menengadahlah
Ia tak lagi membiru
Tinggallah ia seberkas kelabu
 
Awan hitam tanpa ampun
Membuat air sekehendak turun
Mengapa demikian bukan embun?
 
Pipi itu telah basah
Entah karena percik hujan
Atau karena lara dan kenangan
 
Ini bukan sebait rindu
Bukan pula sesajak puisi
Tapi biarlah jadi penampung rasa
 
Hujan telah berhenti
Meski tiada pelangi
Cukuplah kau jadi matahari


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

  • Belajar Ilmu   Cepat bangun pagi dan bersiapMeski tidak dengan bertatap mukaIni memang waktunya sekolah Ketika pesan tugas berdentingBersusu… Read More...
  • Tak Sabar  Dimana seharusnya pijak ini berada?Di sampingmu atau di seberangmu? Kemana yang hendak dituju?Melaju lurus seratus jarak lagi.&… Read More...
  • Bukan Ucapan Kosong  Ucapan omong kosong anehBukan berarti panjang tanpa pikir Dari tangan berwajah hitamKu lihat bulan sabit yang layu Rumah u… Read More...
  • Si Peragu   Saat masih kecilKita hanya akan ditanyaApa cita dan mimpimu?Dan tidak dengan ragu mengatakannya Namun seiring waktu bertu… Read More...
  • GAMBAR Pada secarikYang terselip tumpukan abaiKembali mengulik perhatianIa diam tapi inginku tergerakNapas memburu kala terangkat Pada secar… Read More...

0 Response to "MATAHARI"

Posting Komentar