BENARKAH?


Ayah, kita akan kemana?

Kemari nak, pegang tangan ayah

Mari berlari dan berkeliling

Ayah ingin kamu tahu

Bahwa dunia lebih indah dari buku dongengmu

Tetapi lebih rumit dari puzzlemu

Tapi, tenanglah nak

Ayah akan selalu di sisimu


Ayah, sekarang bolehkah aku naik di pundak?

Aku ingin melihat indahnya dunia

Gendong aku, Ayah. Ku mohon..

Baiklah putri kecilku yang manis

Silakan naik ke kudamu

Akan ku antar kau menjelajah dunia


Ayah, apakah aku berat?

Tidak, Putriku

Benarkah aku tidak seberat itu, Ayah?

Tidak putriku, sungguh

Lalu adakah yang lebih berat dariku?

Tidak ada, Putriku

Tetapi ada yang lebih berat

Dari sekadar tubuh kecil di pundak ini

Apa itu, Ayah?


Asal kau tahu, rasa sayang ayah padamu

Lebih berat, karena lebih banyak dari apapun

Benarkah?

Apakah seperti pasir di pantai?

Apakah seperti rumput di padang?

Apakah seperti tetes air di laut?

Apakah seperti bulu di hidung ayah?

Haha.. tentu lebih dari semua itu, Sayang

Untukmu, ayah akan lakukan segala


Ah iya, ayah benar

Sekarang aku lebih memahami

Tanpa bertanya atau menjawab

Semua itu sudah terlalu nampak

Di tubuh itu, sederet beban ditanggung

Mata merah berkantung

Tubuh lelah lebam

Tersengal penuh keringat

Dan banyak lagi yang tak terlihat


Bentuk kasih dan sayang

Yang mungkin tak segamblang ibu

Tapi tetaplah ayah tak kurang sedikitpun

Hanya mungkin, caranya berbeda

Namun untuk sebagian yang lain

Ayah bisa lebih hangat dari Ibu, bukan?


Jika aku adalah putri kecilmu

Maka engkaulah kesatriaku, Ayah


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BENARKAH?"

Posting Komentar